Friday 5 April 2019

puisi kritik orang sok cantik



 hiperbola majas sengsara
oleh ali anak pesisir
line :2k16dafarm
twitter @lihaidar

Klaim hiperbola merengkuh angkuh cantik yang kukuh
Pemainan kata mereka biasa tak bertaji tak berbisa
Rangkaian kata kata hanya mirip gombal dalam setiap rona jingga
Semua diksi disemukan oleh berbagai macam kalangan yang suntuk untuk melihat kantuk
Kau pikir diksi ini mudah
Kau pikir impersona ini indah
Kau coreng nama puisi dengan rona amis serapah
Yang tinggal sepah dalam setiap gundah dan hari cerah
Kamus akhiran jadi dasar terapan tanpa tahu makna mendalam
Hanya seperti pendulum yang terkulum dalam setiap waktu yang maklum
Aku bersastra untuk dibaca
Aku bersastra untuk dekorasi dunia
Dan mungkin aku juga bisa bersastra untuk hal bernama harta.
Tapi nyatanya kau rengggut semua
Kau bilang sajak mu adalah original dan tanpa ebel embel nakal
Padahal sebagian besar deretan itu hanya jiplakan
Jiplakan dari karyaku yang sudah moncor menghajar para congor congor
Aku menulis tanpa buka rima kata
Kata katamu masih terbata bata seperti balita yang kehilangan pelita dalam gulita diantara gerbong gerbong kereta
Kau bilang dirimu content creator dan berkarya padahal sampah
Ya sampah seperti sumpah serapah bersepah dengan amarah yang  mendesah dalam senyum penuh masalah
Kau bilang puisiku hanya kelakar
Kau sebaiknya perlu belajar, karena sang ahli sudah turun untuk menghajar.
Modal cantik di lamunan kau buat puisi
Orang tak akan menganggap puisimu ada
Mereka hanya akan mencumbu dan mengelus serta menghirupa aromamu lewat kaca
Kaca semesta yang tak semestinya digunakan semena mena
Tapi nyatanya kau hanya pemelas iba dengan mempertontonkan tubuh indah dan gincu merah
Berlenggak lenggok bak ilalang yang hilang dalam gersang
Tersenyum manis sambil mengharapkan pemirsa melihatmu.
Maaf kamu bukan pecinta sastra.
Kau hanya pelacur layar kaca yang memanfaatkan diksi rima irama majas serta lainya
Dasar pelacur kata.

No comments :

Post a Comment