Wednesday 25 March 2015

puisi bahasa indonesia terhempas dan dihempas



Terhempas dan di hempas
Dalam kompetisi timpang yang sebelah tangan
Sebelah pandang dan sebilah luka itu tercampur
Dengan sebaris pisau dan sebercik kata
Dalam sebuah pacuan asmara dan dalam sajak kata
Aku di sini hanya diam
tak mampu untuk berkata berbicara dan menangis bahkan berkata.
Dalam sebuah pembuktian yang panjang
Dalam sebuah penantian dalam kenangan yang takan kunjung tiba
Terhempas dan dihempas
Diujung yang tak berarti
Dalam menanti dan sendiri dalam akhir sebuah arti
Dalam mawar yang berduri
Dalam kalbu yang dihianati

Dalam perih dan terkulai
Sebuah alasan yang pasti dan sebuah teriakan
Dalam renungan dan remang remang
Dalam sebilah dan selembar tulis
Kmenandakan hati ini sedang menangis
Di thempas gagak pilu
Dan serangan masa kelam
Tanpa jalan dalam sebuah goresan
Sebuah sayatan mengaga dan terbawa.



Terlelap dan terhisap
Dalam laluan   yang hilang
Dalam sebuah lelap ayunan
Dalam bahasa dan satu di antara yang berberda
 Sebuah gelap berjalan
Dan pandangan s yang terhempas
Dan  hiasan dalam setiap bunga
Dalam lelapan timangan bunda
Dalam keadaan negara
Dimana tiada memberi dan tiada penerima
Semuat meminta
Dari Para konglomerat dan para penodong
Kapan hati ini bisa memberi
Bukan sebuah materi tapi memberi arti bagi bangsa ini
Dalam setiap jalan yang telah pasti
hattti tiada mati tanpa ada pagi
Kabut pun masih bisa bangit
Dari kaburnya pandangan akan terlelap
Terlelap dalam timangan dan dalam sebuah harapan
Yang memang akan menjadai kenyataan

Sebuah pengembalian

No comments :

Post a Comment