Cerita kota
tiga
Tiga buah jancok dalam sebuah cerita.
Kupandang sebilah dan berkata
Jancok kepada persetan negeri orang
Sebuah abstraksi dan kata kata
Sebuah halusinasi
dalam bilah tajam
Sebuah renungan tanpa konfirmasi dan kompertentisisasi
Semua kata ini mengalir begitu saja dalam renungan dan lari larian
Aku butuh sebuah pelarian
Dalam senja kata kataku terdiam
Dalam sebuah siang yang merana
Persetan dia bilang ini adalah kejancukan masal
Kota para lonte
Kusadap sebuah lemari besi
Berisi ribuan lonte yang kenyang akan uang
Yang mempertontonkan tubuh indahnya
Dihadapanku sambil berkata
Aku adalah pembayaran dari hutang bosku
Aku hanya meludah dan tertawa
Dia pikir aku sok suci\
Padahal aku ini hanya belajar berdiri
Dalam perkataan itu dia mengerti
Bahwa sebenarnya dia lonte bukan dari birahi
Tapi kebutuhan materi dan mungkin karena tersakiti
Surabaya dalam
perubahan
Sebuah malam seperti pepaya pinggir muda
Cerita mengalun diiringi alunan hardcore
Bacok mulai dilayangkan
Darah najis itu mulai berterbangan
Tapi ada sebuah mobil pemimpin adil datang
Semua terdiam.
Pemimpin itu merubah surabaya
Yang semula kota sampah menjadi kota terbaik dunia
Teruskan sebuah perjuanganmu.
Kami akan selalu mendukungmu
Jangan merasa lemah
Karena kami anak anakmu siap berbakti untukmu
Sampah
Aku memang satu ton sampah
Tapi aku bukan sembarang sampah
Aku adalah sampah yang telah di daur ulang
Untuk menjawab omong kosongmu tentang negeri orang
Yang katanya lebih bagus dari negeri kita
Yang menjawab keinginanmu untuk hidup mapan
Dalam lambang kekayaan
Untuk meladeni tantangan busukmu
Hanya untuk membuktikan, saya lelaki bertanggung jawab
Sebuah nanar kulihat bercampur nanah.
Sebilah darah kulihat sebersit pisau
Sebuah ketidakjelasan dalam abstraksi kata kata
Sebuah goresan luka yang kubuat
Aku bukan orang seberang
Yang sering salah pandang
Dalam nyanyian pesta
dirimu disana
Untuk merayakanya
Bersama semua omong kosong
tulis dan kenangan
Gemruh suara liburan telah berkumandang
Sempatkan kuinjakan kaki di negeri orang
Sebuah melodi dan alunan akan mengiringi stiap langkah
Dalam kelam pattaya sebuah cerita
Dalamnya laut pattaya
aku permainkan
Dalam renungan watt arun aku pindahkan
Sebuah tas koper tiba tiba melayang.
Menuju sebuah kota cinta
Dengan menara konstruksi berkelip dan bangunan bersejarah
Sebuah tren mode yang ada
Semua di sana dan kau bangga bisa mengunjunginya
Aku ingin menyusul tapi tiada arti lagi
Aku sudah di tanah tak berbuah
Akhirnya kumainkan sebuah melodi tak beraturan
Dan sajak yang awur awuran untuk bisa memindahkan
kegunddahan
;;;;;;;;;
??????????????????>>>>>>>>>>>
Seruan??????????????????>>>>>>>>>>
Katanya tidak
suka<<<<<<<<<<<<<<<<
Ini asal<........>
/////////////////////////////////////
Bukan berarti sinting
<.> <.> uu { {{{{{{
Itu baru sinting
Spatah
Sepat
No comments :
Post a Comment