Wednesday 11 November 2015

pancasila sebagai jati diri bangsa



PANCASILA SEBAGAI JATI DIRI BANGSA
OLEH : ALI CORBANIMS

Dengan adanya era globalisai, banyak sekali arus budaya yang masuk ke dalam negeri. Tentunya budaya budaya tersebut belum tentu sesuai dengan kondisi dan norma yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu kita harus mengambil langkah tepat dalam menghadapi situasi ini. Kita membutuhkan filter atau alat untuk menyaring arus budaya yang masuk. Dan filter atau alat penyaring yang tepat adalah pancasila. Karena pancasila merupakan nilai luhur yang dibentuk oleh tokoh tokoh Nasional. Seperti Bung Karno, Muh Yamin. Pancasila juga mencerminkan budaya yang ada di Indonesia, yaitu kebiasaan tolong menolong,bergotong royong,dan saling bertegur sapa. Berbeda dengan budaya barat yang tidak ada budaya sapa menyapa. Adanya kerja bakti juga merupakan aplikasi dari Pancasila. Sementara di dunia barat tidak ada kerja bakti. Dalam dunia barat pun tidak ada budaya untuk menghormati orang yang sudah tua. Maka dari itu banyak budaya barat tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Oleh sebab itu perlu untuk kita berpegang teguh pada pancasila.
   Alasan lain pancasila sebagai jati diri bangsa adalah karena pancasila merupakan ideologi. Yang dimaksud dalam ideologi adalah dasra dasar pemikiran yang kemudian dituangkan dalam sebuah tulisan. Ideologi dalam berbagai negara digunakan dalam menentukan pedoman hidup untuk setiap warga negaranya. Begitu pula kedudukan pancasila sebagai ideologi. Pancasila sebagai  ideologi bangsa dicerminkan dengan digunakanya pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum. Juga digunakan dalam penyelenggaraan negara. Jadi setiap instansi pemerintahan harus patuh dan tunduk pada pancasila dalam membuat aturan atau regulasi. Karena tujuan utama dibentuknya pancasila adalah sebagai tujuan dan cita cita suatu bangsa. Jika salah satu saja dari nilai pancasila tidak diaplikasikan dalam penyelenggaraan pemerintahan maka akan terjadi pemerintahan yang kacau. Dengan kata lain Indonesia telah kehilangan jati dirinya. Seperti yang kita lihat pada era reformasi ini. Korupsi kolusi dan nepotisme tidak bisa dihilangkan dari unsur pemerintahan, baik pemerintahan eksekutif dan legislatif. Ini karena dalam memecahkan masalah kenegaraan, setiap personal lupa bahwa Pancasila yang berperan dalam setiap penyelesaian masalah. Jadi secara tidak sadar mereka mulai meninggalkan jati diri Pancasila sebagai pedoman maupun ideologi bangsa
       Penanaman jati diri pancasila di kalangan remaja juga sangat kurang. Ini diperlihatkan dengan perilaku remaja yang sering menuhankan apa yang diciptakan oleh bangsa lain, tanpa memperdulikan apa yang telah dicapai oleh bangsa ini. Dengan kata lain, kita telah dijajah oleh negeri sendiri. Begitu pula dengan produk yang ada pada negeri ini. Banyak dari produk kita kalah bersaing dengan produk asal luar negeri. Bukan karena harga, kualitas maupun kuantitas. Tetapi karena dorongan masyarakat yang lebih cenderung untuk membeli produk luar negeri, dan bangga akan produk luar negeri.  Penerapan pancasila pada sila ke 3 pada kalangan remaja hampir tidak ada sama sekali. Para pemuda di Indonesia senang sekali dengan adanya perpecahan. Ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya angka tawuran antar pelajar dari tahun ke tahun. Penerapan sila lainya pada pancasila bagi para remaja juga sangat minim. Ini dicerminkan dengan adanya pergaulan bebas, pemakain narkotika,miras juga kasus pembunuhan yang dilakukan semakin meningkat.
     Untuk menanamkan kembali jati diri bangsa kepada generasi berikutnya dapat dilakukan sedini mungkin. Hal hal yang dilakukan bisa dengan hal preventif atau pencegahan budaya yang tidak mendidik. Seperti mengawasi anak saat menonton TV, menghindarkan anak dari pemakaian internet gelap/dark internet. Mengajarkan anak nilai agama dan moral yang ada di masyarakat. Dan juga mencegah anak dalam mencoba hal hal yang dilarang oleh hukum. Untuk penanaman pancasila secara aplikatif adalah dengan mengajak anak bersosialisasi dengan lingkungan yang baik. Mengajak anak untuk turut serta dalam kerja bakti dan gotong royong. Serta menunjukan kepada anak perilaku yang baik. Karena walau bagaimanapun juga kita tahu bahwa anak akan mencontoh perilaku orang yang lebih dewasa.

No comments :

Post a Comment